Fakta

Politik Kotor La Nyalla Mattalitti, Sebar Hoaks hingga Deklarasikan Diri Menjadi Calon Presiden

Published

on

La Nyalla Mattalitti ternyata pernah tercatat ingin menjadi seorang kepala daerah dalam Pilkada Jawa Timur. Namun sayangnya, La Nyalla tak pernah mendapatkan dukungan dari partai politik.

Setelah La Nyalla gagal menjadi kepala daerah pada pemilu 2018, ia kembali muncul ke permukaan dengan kepribadian yang frustasi.

Sebagai orang yang gagal ingin mencalonkan diri di Pilkada Jatim, La Nyalla tiba-tiba muncul dengan pengakuan telah menyebarkan hoaks.

La Nyalla jelang Pilpres 2019, membuat pengakuan mengejutkan, bawa dirinya yang menjadi dalang penyebaran hoaks tentang profil Joko Widodo (Jokowi). 

La Nyalla membuat media abal-abal bernama Obor Rakyat. Di sana tertulis bahwa Jokowi merupakan seorang Kristen, Tionghoa dan PKI pada Pilpres 2014.

Seperti orang frustasi, La Nyalla menyebar kebencian, lalu ia minta maaf setelah tak mendapat dukungan Jokowi.

Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu tiba-tiba minta maaf. La Nyalla seperti orang kebingungan harus berlabuh ke mana. Akhirnya, dengan rasa tanpa malu ia minta maaf ke Jokowi di akhir 2018.

“Saya sudah minta maaf ke Pak Jokowi, bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang sebarkan Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura,” kata La Nyalla enteng.

Jokowi memang memaafkan La Nyalla di hadapan publik. Tapi Jokowi tentu tak akan pernah melupakannya. 

Cara-cara kotor yang dilakukan La Nyalla terus menjadi jejak yang tak pernah hilang. Mantan kader Gerindra ini terbukti nekat menggunakan politik kotor dengan menyebarkan isu Jokowi simpatisan PKI, demi kemenangan Prabowo. 

Anehnya, meski sudah membuat pengakuan, yang harus pasang badan adalah orang suruhan La Nyalla. Pemimpin redaksi dan penulis tabloid Obor Rakyat Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa ditangkap Mabes Polri dan Kejaksaan.

La Nyalla sendiri kemana? Ia tentu tak tersentuh hukum. Bahkan setelah pengakuannya itu, La Nyalla juga masih bisa melenggang menjadi Ketua DPD RI hingga saat ini.

Belakangan ini La Nyalla berkeinginan menjemput ‘takdirnya’ menjadi presiden. 

“Saya ini menjemput takdir jadi tenang aja. Kalau takdir saya presiden tidak ada yang menghalangi,” ujar La Nyalla, Kamis (26/5/2022), sepeti dikutip Detik. 

Di berbagai daerah La Nyalla gemar menyuruh orang, terutama kader-kader Pemuda Pancasila, untuk memberikan dukungan kepadanya. Seolah banyak orang yang ingin menjadikan presiden. 

Tetapi apa iya, tanpa imbalan, ada orang yang sudi menjadikan La Nyalla sebagai presiden. Sebab, La Nyalla kerap mempermainkan isu SARA demi kepentingan politik, akrab dengan korupsi, dan punya hobi memalak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version