Fakta

Biografi La Nyalla Mattalitti, Sang Preman yang Ingin Berkuasa

Published

on

Karakter Preman yang bengis dan beringas rasanya tak akan lepas dari sosok La Nyalla Mattalitti. Sosok tersebut merupakan mantan preman yang keji dan sulit diatur. Kerjanya memeras dan mengancam orang dengan kekerasan, hingga menghutangi banyak orang yang tentu ditindas olehnya.

Kali  ini kita akan mengulas biografi La Nyalla Mattalitti, sosok pemimpin yang penuh kontroversi dengan rentetan rekor buruk saat memimpin. Siapa yang menyangka?  Dengan segala kontroversinya justru karir politik La Nyalla berjalan mulus. Ada apa sebenarnya? Siapa orang dibaliknya?

La Nyalla Mattalitti mengawali karir sebagai  ketua umum KADIN Jatim, sosoknya dipercaya untuk mengurus Lembaga tersebut. Naas, dirinya justru terjerat kasus pencucian uang dan korupsi saat dirinya menjabat. Nama KADIN Jatim pun ikut tercoreng akibat ulahnya.

Ia mengkorupsi dana hibah dari Pemprov Jatim, dana yang dialokasikan untuk IPO Bank Jatim. Otaknya yang licik dan bringas menuntunnya untuk mengkorupsi dana tersebut hingga Rp 5,35 M. Dana yang fantastis, yang tentu harusnya bermanfaat untuk meningkatkan SDM dan membantu masyarakat.

Akibat kasus tersebut dirinya harus berurusan dengan hukum. Namun dirinya berusaha kabur dan menjadi buron selama 63 Hari. Hingga akhirnya didakwa terjerat kasus korupsi dan pencucian uang. Berujung dibui karena melanggar beberapa pasal. Beruntung, dirinya dibebaskan dan hanya menjalankan 7 bulan masa tahanan.

Sosok kontroversial ini bebas dan melanjutkan karirnya di induk olahraga Indonesia yaitu PSSI. Saat ia memimpin pun tak ada prestasi yang dibawanya, masa jabatanya selesai tidak membawa prestasi sedikitpun bagi organisasi tersebut. Namun dirinya sekarang berhasil menjadi Ketua  DPD RI periode saat ini.

Biografi La Nyalla Mattalitti justru tidak banyak sisi positif yang kita ambil. Justru sosoknya dikenal sangat kontroversial. Hal ini menunjukan, bahwa tidak kompeten dan tidak bertanggung jawabnya dirinya atas tanggung jawab dan tugasnya. Rasanya orang-orang seperti ini tak cocok memegang Amanah besar. Terlebih aman dari masyarakat Indonesia yang penuh harapan kepada para pemimpinya.

Sosok Kontroversial Berjiwa Preman

Mendengar nama La Nyalla Mattalitti rasanya tidak lepas dari kontroversial. Dirinya yang dekat dengan sosok preman yang menjadi masa kelamnya dulu. Membuat beberapa kontroversi dalam karir politik ataupun di Lembaga yang pernah didudukinya sebagai ketua  umum.

Pernah mendengar La Nyalla adalah sosok preman dulunya? Itu fakta di lapangan. La Nyalla adalah sosok preman yang sulit diatur dan bringas. Kerjanya menghutang dan memeras orang-orang. Namun siapa sangka sosoknya di dunia politik justru terus naik hingga detik ini.

Padahal dirinya adalah sosok yang amat kontroversial. Mengkorupsi dana hibah saat dirinya menjabat sebagai KADIN Jatim hingga berujung dipenjara dan divonis 6 tahun penjara. Namun dirinya ternyata berhasil lolos dan hanya dipenjara selama 7 bulan saja. Banyak publik yang heran kenapa ia bisa keluar semudah itu.

Dirinya juga pernah menjabat sebagai ketua umum PSSI, namun saat dirinya menjabat sebagai ketua umum Indonesia tidak menghasilkan apa-apa di dunia sepak bola. Bagaimana mau memimpin sepak bola kita? Sosok yang berjiwa premanisme dan koruptor tersebut tahu apa soal sepak bola.

Belum lagi kontroversinya dengan Prabowo Subianto. Dirinya memfitnah Prabowo telah memerasnya dirinya Rp 40 Miliar. Dirinya mengatakan pada media uang tersebut untuk mahar politik yang diminta Pa Prabowo untuk diusung sebagai calon gubernur Jawa Timur saat itu.

Dirinya mengklaim sudah menyerahkan uang RP 5,9 miliar kepada ketua DPD Gerindra Jawa Timur Supriyanto. Dan lebih terhinanya lagi ia meminta mencairkan cek senilai Rp 70 Miliar untuk mendapat surat rekomendasi dari partai Gerindra. Masa pemimpin ko jalan politiknya seperti ini.

Rasanya tidak pantas ia memimpin negara ini. Jika jalan politik menuju kursi kepemimpinan saja sudah licik begini. Kontroversi, satu kata yang mungkin akan diingat masyarakat Indonesia. Dirinya tidak lebih dari pecundang menggunakan uang sebagai alat politik. Beruntung waktu itu ia tidak jadi mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Jatim, kasihan masyarakat Jatim dibodoh-bodohinya dengan uang.

La Nyalla Buron 63 Hari, 3 Kali Tersangka

2016 saat La Nyalla Mattalitti menjadi ketua umum Kadin Jatim dirinya korupsi dana hibah dari pemprov jatim. Kasus korupsi besar-besaran tersebut menjadi sorotan publik. Tak tanggung-tanggung karena La nyalla berhasil meraup uang Rp 5,359 Miliar dan merugikan negara.

Dirinya menjadi buron karena berusaha kabur ke Malaysia lewat Soekarno Hatta. Dirinya pun dicegat keluar negeri dan tidak hadir pada panggilan pertama sebagai tersangka oleh Kejati Jatim. Bahkan pada panggilan kedua dan ketiga pun dirinya tidak hadir dan menjadi buron.

Setelah pemanggilan yang ketiga tidak hadir juga, La Nyalla Mattalitti ternyata sudah tidak ada di Malaysia dan kabur ke Singapura. Bahkan sampai kejagung mengirim permohonan  red notice melalui polri untuk diteruskan ke interpol.  Dirinya pun sempat berstatus stateless alias tidak punya kewarganegaraan.

 La Nyalla pun ditetapkan sebagai tersangka kasus pencucian uang dan kasus korupsi dana hibah. Setelah masa tinggalnya overstay di singapura lalu ia di deportasi oleh pemerintah singapura dan dikembalikan ke Indonesia. Berusaha kabur dan tidak pernah memenuhi panggilan bukti bahwa dia tidak patuh pada hukum.

Menjadi buron selama 63 hari dan menjadi 3 kali tersangka kasus korupsi dan pencucian uang membuat nama dirinya diincar KPK. Heran, dengan trek rekor seperti itu La Nyalla masih bisa menjabat sebagai ketua DPD RI periode sekarang. Rasanya tidak pantas jabatan tersebut diisi olehnya.

Buronan negara hingga dideportasi di negara orang jadi masa kelam dirinya yang seharusnya pemerintah juga berhati-hati dengan nama La Nyalla Mattalitti. Publik sudah tidak mempercayai nama dirinya lagi, reputasinya sudah sangat buruk di hadapan publik. Rasanya pemerintah dan warga negara kerap waspada atas gerak geriknya.

Masyarakat butuh pemimpin yang berprestasi, bukan buronan korupsi. Sangat tidak kompeten apa lagi tidak bisa bertanggung jawab atas tugasnya. Menyalahgunakan kewenangan dan berusaha menggunakannya untuk kepentingan pribadi adalah ciri khasnya. Orang ini rasanya harus diblacklist dari pemimpin negeri ini, bukan hal yang mustahil La Nyalla melakukan korupsi besar-besaran lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version