Fakta

Sepak Terjang Ketua DPD La Nyalla Mattalitti: Kerap Gunakan Isu Sara untuk Kepentingan Politik

Published

on

Politikus yang berasal dari Surabaya ini mempunyai rekam jejak yang buruk dalam politik. La Nyalla tak segan-segan menggunakan segala cara untuk memuluskan kepentingannya dan golongannya. Isu sensitif yang menyerempet suku, agama, ras, dan antar golongan bisa ditabraknya.

Padahal, isu Sara bisa menimbulkan perpecahan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam catatan sejarah, dia pernah mengakui turut serta ambil bagian menyebarkan tabloit Obor Rakyat di wilayah Jawa Timur. Ketika itu, Obor Rakyat menjadi pusat perhatian karena memuat fitnah terhadap Jokowi. Pada edisi pertama tajuk utama yang disebarluaskan adalah “Capres Boneka” dengan memasang foto Jokowi mencium tangan Megawati Soekarnoputri.

Di masa pemilu 2014 silam, La Nyalla memang menjadi pendukung Prabowo. Sebagai partisipan Prabowo dia mengakui penyebaran Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura memang berada di bawah komandonya.

Dalam pengakuaannya dia turut menyebarkan fitnah bahwa Jokowi merupakan simpatisan PKI. Distribusi informasi itu kemudian disebarluaskan oleh timnya.

Namun, gegara sakit hati karena tidak diberi tiket oleh Gerindra untuk pencalonan menjadi calon Gubenur Jawa Timur La Nyalla kemudian berbalik menyerang Prabowo.

Padahal, ketika itu Gerindra berada di kondisi sulit. Pemilihan Gubenur Jawa Timur merupakan kunci yang tak boleh terlewatkan oleh Prabowo apabila dia hendak bertarung lagi dengan Jokowi di Pilres 2019. Dalam kondisi sulit tersebut, Gerindra harus memastikan bahwa Calon Gubenur di Jawa Timur akan memperkuat timnya yang mengantarkan sebagai pemenang Pilpres.

Sedangkan La Nyalla bukanlah sosok yang dikehendaki oleh rakyat Jawa Timur untuk maju sebagai calon orang nomer satu di Jawa Timur. Elektabilitas La Nyalla sama sekali tidak masuk dalam daftar calon gubenur maupun wakil gubenur Jawa Timur. Bila dipaksakan, justru berpeluang membuat kacau Gerindra. Sebab, calon yang tidak layak bila didukung oleh partai akan membuat turunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai.

Butuh persiapan dan kerja keras untuk memenangkan pemilihan Gubenur Jawa Timur. Gerindra pun tak berani bertaruh terhadap La Nyalla. Sosok yang dikenal warga Jawa Timur sebagai tersangka korupsi dan membuat kacau organisasi PSSI. Rekomendasi tak didapat oleh La Nyalla.

Keputusan itu yang membuat La Nyalla kemudian hengkang ke kubu Jokowi pada Pilpres 2019. Dalam kesempatan itu, lagi-lagi La Nyalla menggunakan isu Sara. Kali ini ditujukan kepada kawan lamanya, Prabowo Subianto yang pernah didukungnya pada pilpres periode sebelumnya.

Isu negatif terhadap Prabowo yang dikeluarkan oleh La Nyalla ialah tantangan bagi Prabowo untuk adu salat dan mengaji dengan Jokowi. La Nyala mengklaim Jokowi lebih hebat dalam hal beragama.

“Pak Jokowi berani mimpin salat. Pak Prabowo berani disuruh mimpin salat? Enggak berani. Ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo. Suruh Pak Prabowo baca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, baca bacaan salat. Kita semua jadi saksi,” ujar La Nyalla di kediaman Ma’ruf Amin, Selasa, 11 Desember 2018, seperti dikutip Tempo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version