Versus

Empat Fitnah La Nyalla Mattalitti Kepada Prabowo Subianto: Buntut Gagal Maju sebagai Calon Gubernur Jatim

Published

on

Kegagalan untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah dalam pilkada Jawa Timur membuat La Nyalla Mattalitti terus bikin perkara kepada orang yang pernah dibelanya dalam Pilpres 2014 silam. Yakni Prabowo Subianto, calon presiden dari partai Gerindra

“Saya sudah minta maaf ke Pak Jokowi, bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang sebarkan Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura,” kata eks kader Gerindra ini di kediaman Ma’ruf Amin, Selasa, 11 Desember 2018. 

Tak sampai di sana, upaya La Nyalla Mattalitti untuk serang Prabowo Subianto terus ia lakukan. Berikut ini daftar serangan yang dilakukan La Nyalla Mattalitti kepada Prabowo, dan sebagian besarnya adalah fitnah. 

Mengaku Diperas oleh Prabowo

La Nyalla menggegerkan tanah air dengan pengakuan kontroversialnya yang menyatakan dirinya dimintai uang sebesar Rp 40 miliar oleh Prabowo Subianto. Permintaan tersebut dikaitkan dengan pencalonan sebagai Gubenur Jawa Timur dalam pemilihan kepala daerah 2018. 

Meskipun tidak ada bukti yang membenarkan ucapannya, namun La Nyalla mengungkapkan ke publik. “Saya tidak punya bukti. Namun saya berani sumpah pocong,” katanya. 

Tentu saja, perkara ini adalah perkara hukum. Karenanya La Nyalla dipanggil oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Berkali-kali La Nyalla dipanggil untuk mempertanggungjawabkan ucapannya, berkali-kali pula dia mangkir. Sampai akhirnya La Nyalla mengklarifikasi bahwa uang Rp 40 miliar yang diminta Prabowo bukanlah mahar melainkan uang dana saksi yang dibutuhkan untuk mensupport calon kepala daerah yang diusung partai. 

Sebarkan Obor Rakyat Menangkan Prabowo

Salah satu orang yang berada di balik kampanye gelap yang menggunakan isu sensitif terkait SARA adalah La Nyalla Mattalitti. Isu-isu yang disebarkan berisiko bagi terpecahnya NKRI. Hal ini dilakukan dengan menyebarkan Obor Rakyat yang menuduh Jokowi sebagai simpatisan PKI, China, antek asing pada Pilpres 2014 silam. 

Namun, tidak peduli dengan perpecahan negara juga calon presiden yang didukungnya setuju atau tidak tindakan melakukan kampanye gelap itu diakui oleh La Nyalla Mattalitti. 

“Saya yang sebarkan obor di Jawa Timur dan Madura,” kata La Nyalla di kediaman Ma’ruf Amin.

Obor Rakyat pertama kali terbit begitu menyita perhatian karena tajuk utamanya menyebut ‘Capres Boneka’ dengan karikatur Jokowi sedang mencium tangan Megawati Soekarno Putri. Obor Rakyat juga menyebut Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing. 

Tantang Prabowo Salat dan Mengaji

Di kediaman Ma’ruf Amin, calon wakil presiden yang dibelanya pada pemilu 2019 silam, La Nyalla berbalik arah menyerang Prabowo. Tentu saja, masih dengan isu agama yang diyakininya manjur untuk menjatuhkan seseorang. Ia pernah melakukannya kepada Jokowi, setelahnya kepada Prabowo.

La Nyalla mengklaim Jokowi lebih hebat dibanding Prabowo dalam urusan beragama. Dia juga menantang Prabowo untuk adu salat dan mengaji dengan Jokowi. 

‘Pak jokowi berani pimpin salat. Pak Prabowo berani disuruh mimpin salat?, katanya. 

“Ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo. Suruh Pak Probowo baca Al-Fatihah, Al-Ikhlas, baca bacaan salat. Kita semua jadi saksi,” kata La Nyalla di kediaman Ma’ruf Amin, Selasa, 11 Desember 2018. 

Jamin Prabowo Kalah di Madura

La Nyalla merasa sesumbar bahwa dirinya lah yang membuat Prabowo bisa menang telak di Madura pada Pilpres 2014. Yakni mendapatkan 79 persen suara. Setelah dia berkhianat kepada Prabowo, maka La Nyalla mengatakan “Potong Leher saya, kalau Prabowo bisa menang di Madura,” katanya. 

La Nyalla yakin kalau di Madura perannya yang menyebarkan fitnah kepada Jokowi sebagai simpatisan PKI melalui selebaran gelap Obor Rakyat yang membuat orang berbondong-bondong memilih Prabowo. 

“Jadwal orang Madura itu paling sensitif, paling enggak mau dibilang ini bukan orang agama Islam,” katanya.

Namun, pada kenyataan hasil menghasilkan lain. Pada Pilpres 2019 Prabowo Subianto tetap saja menang telak di Madura. Hehe

Hal ini membuktikan bahwa La Nyalla Mattalitti hanya pandai sesumbar, tak ada bukti nyata bahwa suara orang Madura berada di bawah kendalinya. 

Begitu dia ditagih potong leher seperti janjinya, La Nyalla hanya berkelit bahwa ucapan itu hanya untuk motivasi timnya. Orang lain tidak boleh menagih.

Hehe.. Gitu, ya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version