Bawah Tanah

La Nyalla Mattalitti Terus Pengaruhi Ketua MPR dan DPR Agar Ubah UUD 45 ke Naskah Asli

Published

on

Ketua DPD La Nyalla Mattalitti tanpa malu terus bermanuver memberi pengaruh buruk kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan Ketua DPR RI Puan Maharani agar mau mendukung mengembalikan naskah UUD 45 ke naskah asli.

Cara licik La Nyalla sudah terbaca. Urutannya, bila UUD 45 berhasil kembali ke naskah yang asli, maka MPR RI akan kembali menjadi lembaga tertinggi di Indonesia. Selanjutnya, Pemilu akan dihapus, dan pemilihan presiden cukup melalui MPR. 

La Nyalla Mattalitti pun yang sebelumnya berulangkali gagal memimpin negeri dan banyak terjerat kasus korupsi, bisa punya jalan melenggang menuju kursi presiden. 

Sebab ia sadar, sudah tak ada lagi partai politik yang mau mendukungnya maju sebagai pemimpin. Masyarakat pun juga sudah tahu kelakuan buruknya, mulai dari menjabat sebagai Kadin Jatim, Ketua PSSI, hingga Ketua DPD RI saat ini. 

Tak pernah tercatat prestasi yang membanggakan dari La Nyalla selama ini, kecuali catatan buruk korupsi.

Di lembaga DPD sendiri, ternyata hanya La Nyalla yang ngotot agar UUD 45 kembali ke naskah yang asli. Hal ini terungkap saat Wakil Ketua DPD, Sultan Najamuddin menyebut, wacana mengembalikan naskah UUD 45 ke naskah asli tak pernah mewakili DPD secara kelembagaan.

Hanya saja, La Nyalla Mattalitti sering menyinggung topik tersebut saat di DPD dan banyak kesempatan.

Sultan Najamuddin sendiri juga salah satu orang yang sudah teracuni La Nyalla. Ia sangat mengagumi gagasan La Nyalla Mattalitti secara pribadi. Menurutnya, ide La Nyalla itu bagus.

“Wacana itu, lebih banyak diinisiasi La Nyalla. Tapi itu bukan wacana yang buruk,” kata Sultan.

Lantas, apa tahapan yang harus dilalui bila UUD 45 bisa kembali ke naskah yang asli? Syaratnya cukup berat, maka La Nyalla pun tak pernah malu menyampaikan dengan berbagai cara.

Syaratnya 1/3 anggota MPR yang terdiri 711 (unsur DPR dan DPD) dari sembilan fraksi harus hadir dalam sidang paripurna pembahasan topik amandemen UUD 45. 

Serta didukung 136 anggota DPD dan dihadiri dua pertiga anggota MPR. Pengambilan keputusan  juga harus memenuhi 50 persen plus satu.

Cara kedua, La Nyalla mengusulkan pemilu 2024 dibatalkan agar presiden mengeluarkan dekrit sambil di adendum, untuk kembali ke UUD 45. 

Cara licik La Nyalla sudah terbaca, tentu ia ingin mengubah sistem pemilihan presiden langsung ke sistem pemilihan tidak langsung melalui MPR, seperti era Orde Baru.

Apalagi, ia juga telah susun naskah akademik, gandeng universitas, untuk mendukung amandemen. Entah akademik pesanan dari siapa.

Kini, Bambang Soesatyo, juga sudah mulai teracuni dengan pernyataan La Nyalla Mattalitti untuk mengembalikan kejayaan MPR. 

Sebagai ketua MPR, Bambang Soesatyo tentu langsung terpikat. Ia juga sempat melontarkan mendukung agar pemerintahan Jokowi diperpanjang, tak jauh berbeda dengan keinginan La Nyalla.

Kini, tinggal Puan Maharani yang akan dipengaruhi, apakah berhasil?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version