Bawah Tanah

Cara Terselubung La Nyalla Mattalitti, Ingin Jebak Jokowi Agar Langgar Konstitusi

Published

on

Apakah La Nyalla Mattalitti ingin menjebak Jokowi agar melanggar konstitusi dengan godaan-godaan manisnya? Bisa jadi dan sangat mungkin bila melihat sepak terjang La Nyalla yang berulang kali membuat gaduh.

Baru baru ini, hampir di sepanjang bulan November 2022, La Nyalla dalam setiap kunjungan kerja selalu mengkampanyekan agar Indonesia kembali ke UUD 45.

Ia mengkritik habis-habisan pemerintahan Jokowi dengan serampangan, tanpa data yang jelas. Meski tampak masuk akal, tanpa data, seorang pejabat publik yang melempar isu ibarat tong kosong nyaring bunyinya.

La Nyalla mengkritik bahwa Indonesia telah dikuasai oligarki. Sumber daya alam di Indonesia hanya dikuasai oleh pemodal asing. Isu yang dilempar La Nyalla ini ia tambahkan dengan pentingnya mengembalikan naskah asli UUD 45 agar Indonesia bisa berdaulat kembali.

Setelah UUD 45 diubah, tentu La Nyalla bisa mengembalikan kekuasaan MPR di struktur tertinggi di Indonesia. Harapannya, agar ia bisa melenggang menjadi presiden.

Terlepas dari cita citanya yang tak masuk akal itu, ada aroma La Nyalla ingin menjebak Jokowi.

Setelah mengkritik habis-habisan pemerintahan Jokowi. Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba La Nyalla berubah 180 derajat. Di hadapan Jokowi saat Munas HIPMI di Solo November lalu, ia tiba-tiba cari muka di hadapan Jokowi.

Saat Munas HIPMI, Jokowi juga hadir. La Nyalla sebagai Ketua DPD dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jokowi perlu mendapatkan tambahan waktu menjabat sebagai presiden 2 sampai 3 tahun ke depan.

La Nyalla menyebut, Jokowi tak memiliki kesempatan untuk memajukan dan mensejahterakan rakyat Indonesia, karena sibuk mengurus pandemi Covid-19. Untuk itu tambahan waktu Jokowi untuk menjadi presiden perlu ditambah.

Mendengar nyanyian La Nyalla itu, tentu Jokowi tak mudah terbuai. Dalam catatan Jokowi, La Nyalla pernah membuatnya sakit hati pada Pilpres 2018. La Nyalla pernah menuduh Jokowi sebagai PKI, Kristen dan Tionghoa lewat media propaganda Obor Rakyat.

Meski La Nyalla sudah minta maaf atas fitnah keji itu, Jokowi dalam kesempatan yang lain menunjukkan kejengkelannya karena sudah dituduh La Nyalla.

Pertanyaannya, memang kenapa kalau Jokowi Kristen dan keturunan etnis Tionghoa? Emang orang yang beretnis Tionghoa dan beragama Kristen tak boleh jadi presiden? Tentu boleh. Tapi nalar kenegaraan La Nyalla tak sampai di situ. Ia sejatinya tak paham nilai nilai Pancasila. La Nyalla rasis dan hanya jadi pemecah belah bangsa.

Lantas dimana titik La Nyalla beraroma ingin menjebak Jokowi? Nah setelah La Nyalla cari muka di Munas HIPMI, tentu La Nyalla berharap agar Jokowi juga berupaya menambah kekuasaannya 2 hingga 3 tahun lagi.

Dengan begitu, tentu Jokowi akan melanggar konstitusi dan akan mempermalukan dirinya sendiri karena telah mencederai semangat reformasi. 

La Nyalla memang pintar lempar batu sembunyi tangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version